Senin, 14 September 2015

Masuknya Agama Islam di Indonesia

Teori-Teori Masuknya Agama Islam di Indonesia

1. TEORI PERSIA
Teori ini dibangun oleh P.A.Hussein Djayadiningrat.Teori ini lebih menitik beratkan tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia yang dirasakan memiliki persamaan dengan Persia.
Salah satu persamaan tersebut adalah :
Peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai peringatan syiah atas kematian Syahidnya Husain.
2. TEORI GUJARAT
Teori Gujarat adalah teori yang menyatakan bahwa datangnya Islam di Indonesia berasal dari Gujarat.
Teori ini dikemukakan oleh Snouck Hurgronye.
Dengan alasan agama Islam disebarluaskan melalui jalan dagang antara Indonesia dengan Cambay (Gujarat).
Menurut J.C. Van Leur, masuknya Islam pada 7 M bukan pada 13 M. Sedangkan pada abad 13 M itu perkembangannya.
3. TEORI MEKAH (Arab)
Teori ini dipelopori Hamka. Ia berpendapat tersebut karena Mekah sebagai pusat agama Islam. Dan ia menolak pendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 sebab Islam masuk Indonesia jauh sebelum abad ke-7. Menurut pendapat lain Agama Islam masuk di Nusantara sekitar abad VII dan VIII masehi.
Hal ini didasarkan kepada berita cina yang menceritakan rencananya serangan orang-orang Arab.
 4. Teori Benggali 
Teori Benggali berpendapat bahwa Islam Indonesia berasal dari Benggali (Bangladesh sekarang). Pendapat ini dikembangkan oleh S. Fatimi. Dengan bersandar kepada pendapat Marcopolo dan Tome Pires. S. Fatimi menyimpulkan bahwa Islamnya kerajaan Samudera Pasai berasal dari Benggali. Hal itu dikuatkannya dengan sudah terjalinnya hubungan niaga antara Benggali dan Samudera Pasai sejak zaman purba. Di samping itu, Benggali ditaklukkan orang-orang Muslim dan diislamkan pada kira-kira tahun 1200, satu abad sebelum Gujarat dan India Selatan.Dalam bukunya Tome Pires juga menggambarkan tentang Samudera Pasai. Di Samudera Pasai banyak bermukim saudagar Moor dan India, yang terpenting adalah orang-orang Benggala. Keterangan Pires inilah yang merupakan titik pangkal pendapat bahwa Islam di Indonesia diimpor dari Benggala.
5. Teori Cina
Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di Jawa) berasal dari para perantau Cina. Orang Cina telah berhubungan dengan masyarakat Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia. Pada masa Hindu-Buddha, etnis Cina atau Tiongkok telah berbaur dengan penduduk Indonesia—terutama melalui kontak dagang. Bahkan, ajaran Islam telah sampai di Cina pada abad ke-7 M, masa di mana agama ini baru berkembang. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus Cina-Islam-Jawa menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou, dam pesisir Cina bagian selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam.

Ringkasan Asal Agama Islam di Indonesia 

Islam masuk di Indonesia padaabad ke-13 Masehi, dibawa oleh
pedagang dari Gujarat, India.Ada pendapat lain bahwa masuknya agama Islam di Indonesia melalui kesepakatan sebagai berikut :
1. Islam masuk Indonesia pada abad 1 Hijriah atau abad 7 M.
2. Agama Islam masuk di Indonesia tidak melalui India, tetapi langsung dari Mekah.
3. Dalam perkembangannya Islam di Indonesia banyak diwarnai oleh
madzhab Syafi’i.

Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam ke Palembang secara Kronologis

Awal abad ke-1 Hijriyah atau abad ke-7 Masehi
Pada masa ini agama islam mulai masuk ke Palembang,dibawa oleh para pedagang muslim dari Arab, Cina dan India yang  berusaha di kota ini sangat diterima oleh masyarakat Palem­bang yang pada waktu itu masih di bawah naungan Kerajaan Sriwijaya.Kedatangan pedagang muslim asing tersebut di­sebab­kan terjadinya peristiwa pemberontakan petani-petani Cina terhadap kekuasaan T’ang pada masa pemerintahan Kaisar Hi-Tsung (878-889 M). Mereka yang selamat melarikan diri ke berbagai negara, termasuk ke kota Palembang, yang menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya  dan Kedah, Malaysia.

Abad ke-7 hingga abad ke-14 Masehi
Pada masa itu islam di kota Palembang tumbuh dan berkembang dengan pesat. Bersamaan dengan itu, masa keemasan Kerajaan Sriwijaya berangsur-angsur mulai pudar, sehingga akumulasi  komunitas kaum pedagang muslim makin mengental.

Awal memasuki abad ke-15 Masehi
Pada masa itu tokoh-tokoh ulama dan pemuka masyarakat dengan intensif membina umatnya. Namun per-kembangan dan penyebaran Islam ke pelosok-pelosok pedalaman di Sumatera Selatan  bukan tidak ada tantangan. Pada zaman kolonial Belanda yang bercokol di Nusantara sangat tidak menginginkan Islam maju. Dengan berbagai cara dan upaya, Islam harus dihambat.

Awal abad ke-19 Masehi
Pada masa ini peranan ulama Syech Abdul Al-Samad Al Jawi Al Palembani  sangat besar  pasca berakhirnya kerajaan Palembang.Penentangan terhadap kolonial Belanda tidak pernah surut di kalangan umat Islam, bahkan semakin bergelora. Perang Aceh dan perlawanan rakyat di Jawa diilhami ajaran Palembani.

Penentangan juga  terjadi pada rentang waktu pertengahan abad ke-16 M sampai awal abad ke-19 M yang dipelopori Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Badaruddin II, yang memerintah Kesultanan Palembang Darussalam pada 1803-1831 M.

 


Silahkan tinggalkan komentar atau pesan! 
- Dilarang meninggalkan link pada kolom komentar (kecuali diperlukan). 
- Dimohon untuk tidak melakukan spam 
- Berkomentarlah secara etis 
- Mohon maaf apabila kami tidak sempat membalas komentar anda 
Terima kasih anda sudah berkomentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar