DISUSUN
OLEH :
NAMA
: YUKI ADIMAHAINI
KELAS
: XII IPA 6
GURU
PEMBIMBING : Drs. BERESMAN SIMANGUNGSONG
SMA
NEGERI 22 PALEMBANG
TAHUN
AJARAN
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki
sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil
yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh. Dalam
kehidupan sehari-hari misalnya kita melihat rumah boneka terdiri atas beberapa
tingkat dan tiap tingkat terdiri atas beberapa kamar. Energi
elektron dalam atopun bertingkat-tingkat. Untuk menempatkan elektron ke setiap
‘Kamar’, harus memenuhi aturan tertentu.
Jika suatu batuan dihancurkan, batuan itu terpecah-pecah menjadi
partikel-partikel kecil. Apa pun benda yang kita lihat tersusun dari
bagian-bagian kecil materi. Sejak zaman purba, orang telah mencari satuan dasar
dari materi. Pada zaman dahulu,orang-orang Yunani menganggap bahwa
materi tersusun dari berbagai gabungan dari empat unsur dasar, yaitu
tanah, api, udara, dan air. Akan tetapi, Filsuf Yunani Democritus memiliki
teori lain mengemukakan bahwa materi tersusun dari partikel kecil yang disebut
dengan atom, yang berarti tidak dapat dibagi-bagi. Selama hampir 2000 tahun,
teori Democritus diabaikan. Baru pada tahun 1802, seorang kimiawan-fisikawan
Inggris John Dalton, menghidupkan kembali teori atom itu.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah perkembangan teori atom?
2. Apa kelebihan dan kelemahan dari model-model atom yang berkembang
tersebut?
3. Bagaimana cara untuk membedakan elektron-elekron dalam suatu atom berelektron
banyak?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan
teori atom, kebihan dan kelemahan model atom, dan dapat membedakan
elektron-elektron dalam suatu atom berelektron banyak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Istilah atom dikenal oleh bangsa Yunani sebelum Masehi. Ahli fisika
Yunani bernama Leucippus pada abad ke-5 SM dan Democritus (460-370 SM) telah
mengemukakan teori tentang atom. Mereka menggambarkan atom sebagai materi
terkecil yang sedemikian kecilnya sehingga tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Selama hampir 2000 tahun, teori Democritus diabaikan. Kemudian muncul
lagi ilmuan-ilmuan lain yang menghidupkan kembali teori atom itu, yaitu:
1. Model Atom Dalton
Perkembangan selanjutnya yang dicatat sejarah ilmu pengetahuan adalah
konsep atom yang dikemukakan oleh John Dalton (1766-1844).
Dalton mengemukakan teorinya sebagai berikut:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom
oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal
seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:
2. Model Atom Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode
yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang
sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab
dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari
hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel
penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut
elektron.
Atom merupakan partikel yang
bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada
partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron
tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori
atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom
Thomson. Yang menyatakan bahwa: "Atom merupakan bola pejal yang bermuatan
positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron".
Model atom ini dapat digambarkan
sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan
elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada
model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom
Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
3. Model Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang
muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)melakukan percobaan yang dikenal
dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah
ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan
bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis
kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson,
yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila
dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka,
didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang
sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan
sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa
satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang
terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan beberapa berikut:
Berdasarkan fakta-fakta yang
didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang
dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari
inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat
partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak
saling tolak menolak.
Model
atom Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut:
4. Model Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika
Denmark bernama Neils Bohrmemperbaiki kegagalan atom Rutherford
melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti
atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori
klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat
postulat, sebagai berikut:
a. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu
elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner
(menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
b. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
c. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya
sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
d. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat
tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut
merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h
tetapan planck.
Menurut model atom bohr,
elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah
kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor
kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
5. Model Atom Modern
Model atom mekanika kuantum
dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang
ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal
dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan
dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat
ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari
inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan
kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat
energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan
suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas
kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
x,y dan z= Posisi dalam tiga
dimensi
Y = Fungsi
gelombang
M = massa
Ђ = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E = Energi total
V = Energi potensial
Model atom dengan orbital lintasan
elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang
berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti
menunjukan tempat keboleh jadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi
elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan
membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan
demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari
beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum
tentu sama.
CIRI KHAS MODEL ATOM
MEKANIKA GELOMBANG
a. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya
(orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian
kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi
darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam
suatu atom).
b. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum
tersebut).
c. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya
sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya
elektron.
B. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODEL ATOM
1. Model Atom Dalton
a. Kelebihan
b. Kelemahan
2. Model Atom Thomson
a. Kelebihan
b. Kelemahan
3. Model Atom Rutherford
a. Kelebihan
b. Kelemahan
4. Model Atom Bohr
a. Kelebihan
b. Kelemahan
5. Model Atom Modern
a. Kelemahan
C. ATOM BERELEKTRON BANYAK
Untuk
membedakan elektron-elektron dalam suatu atom berelektron banyak digunakan
antara lain:
1. Bilangan Kuantum
Elektron
mengelilingi inti atom menurut lintasan tertentu. Selain kedudukannya dalam
lintasan elektron juga memiliki keadaan-keadaan yang lain. Untuk menyatakan
keadaan dan energi elektron digunakan bilangan kuantum. Ada empat macam
bilangan kuantum yaitu:
a.
Bilangan
Kuantum Utama
Dalam model atom Bohr, elektron dikatakan berada di
dalam lintasan stasioner dengan tingkat energi tertentu. Tingkat energi ini
berkaitan dengan bilangan kuantum utama dari elektron. Bilangan kuantum utama
dinyatakan dengan lambang n sebagaimana tingkat energi
elektron pada lintasan atau kulit ke-n. untuk atom hidrogen, sebagaimana
dalam model atom Bohr, elektron pada kulit ke-n memiliki energi
sebesar
Adapun untuk atom berelektron banyak (terdiri atas
lebih dari satu elektron), energi elektron pada kulit ke-n adalah
Dimana Z adalah nomor atom.
Nilai-nilai bilangan kuantum utama n adalah bilangan bulat
mulai dari 1.
n = 1, 2, 3, 4, ….
Bisa dikatakan bahwa bilangan kuantum utama berkaitan
dengan kulit elektron di dalam atom. Bilangan kuantum utama membatasi jumlah
elektron yang dapat menempati satu lintasan atau kulit berdasarkan persamaan
berikut.
Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-n adalah
2n2
b.
Bilangan
Kuantum Orbital
Elektron yang bergerak mengelilingi inti atom memiliki
momentum sudut. Efek Zeeman yang teramati ketika atom berada di dalam medan
magnet berkaitan dengan orientasi atau arah momentum sudut dari gerak elektron
mengelilingi inti atom. Terpecahnya garis spektum atomik menandakan orientasi
momentum sudut elektron yang berbeda ketika elektron berada di dalam medan
magnet.
l = 0, 1, 2, 3, … (n – 1)
misalnya, untuk n = 2, nilai l yang
diperbolehkan adalah l = 0 dan l = 1.
c.
Bilangan
Kuantum Magnetik
Momentum sudut elektron L merupakan
sebuah vektor. Jika vektor momentum sudutL diproyeksikan ke arah
sumbu yang tegak atau sumbu-z secara tiga dimensi akan didapatkan besar
komponen momentum sudut arah sumbu-z dinyatakan sebagai Lz.
bilangan bulat yang berkaitan dengan besar Lz adalah m.
bilangan ini disebut bilangan kuantum magnetik. Karena besar Lz bergantung
pada besar momentum sudut elektron L, maka nilai m juga
berkaitan dengan nilai l.
m = −l, … , 0, … , +l
misalnya, untuk nilai l = 1,
nilai m yang diperbolehkan adalah −1, 0, +1.
d.
Bilangan
Kuantum Spin
Bilangan kuantum spin diperlukan untuk menjelaskan
efek Zeeman anomali. Anomali ini berupa terpecahnya garis spektrum menjadi lebih
banyak garis dibanding yang diperkirakan. Jika efek Zeeman disebabkan oleh
adanya medan magnet eksternal, maka efek Zeeman anomali disebabkan oleh rotasi
dari elektron pada porosnya. Rotasi atau spin elektron menghasilkan momentum
sudut intrinsik elektron. Momentum sudut spin juga mempunyai dua orientasi yang
berbeda, yaitu spin atas dan spin bawah. Tiap orientasi spin elektron memiliki
energi yang berbeda tipis sehingga terlihat sebagai garis spektrum yang
terpisah.

Garis spektra atom yang terpisah di dalam medan magnet berasal dari spin electron. Spin elektron diwakili oleh bilangan kuantum tersendiri yang disebut bilangan kuantum magnetik spin (atau biasa disebut spin saja). Nilai bilangan kuantum spin hanya boleh satu dari dua nilai +½ atau −½. jika ms adalah bilangan kuantum spin, komponen momentum sudut arah sumbu-z dituliskan sebagai
Sz = msћ
Dimana
2. Sifat Atom
Sifat-sifat
suatu unsur dapat diketahui melalui struktur atomnya. Susunan elektron dalam
suatu atom dapat dipakai sebagai dasar untuk mengetahui sifat-sifat atom
tertentu. Pada sebagian unsur, kulit-kulit ada yang terisi elektron dengan
penuh dan ada yang tidak penuh. Kulit yang tidak penuh terisi elektron
berada pada kulit paling luar. Elektron pada kulit terluar ini dinamakan
elektron valensi.
Pengisian
elektron dimulai dari tingkat energi terendah. Konfigurasi yang mantap terdapat
pada sub kulit yang terisi penuh, jika subkulit telah terisi penuh, sisa elektron
akan mengisi sub kulit selanjutnya.
3. Sistem Periodik
Sistem
periodik unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya atau berdasarkan
urutan jumlah elektron. Ternyata, sistem periodik ini dapat menjelaskan
sifat-sifat unsur pada periode dan golongan tertentu dan menjelaskan mengapa
unsur-unsur dalam satu periode memiliki sifat-sifat yang berbeda antara
golongan yang satu dan golongan yang lainnya.
Untuk
memahami keteraturan susunan elektron atau subkulit dalam daftar bekala yang
sangat membantu ialah sebagai berikut:
a. Aturan Aufbau
Penempatan
elektron dimuali dari subkulit yang memilki tingkat energi yang paling rendah
sampai penuh. Setelah itu dilanjutkan dengan sub kulit yang tingkat energinya
lebih tinggi dan seterusnya sesuai dengan jumlah elektron yang ada.
b. Kaidah Hund
Penempatan
elektron pada orbital-orbital p, d, f yang memilki tingkat energi yang sama
(pada subkulit yang sama), masing-masing diisi dengan satu elektron terlebih
dahulu dengan arah spin yang sama, kemudian diisi dengan elekron berikutnya
dengan arah yang berlawanan.
c. Asas Larangan Pauli
Wolfgang
Pauli mengemukakan aturan pengisian elektron pada atom yaitu
elektron-elektron cinderung akan menempati energi terendah yag masih mungkin
dalam suatu orbital. Oleh karena itu jumlah elektron maksimum dapat mengisi
subkulit tertentu terbatas maka Pauli mengemukakan aturan yang
dikenal dengan ekskusi asas larangan Pauli, yaitu dalam sebuah atom tidak boleh
ada dua elektron yang menempati keadaan yang sam artinya tidak boleh memiliki
keempat bilangan kuantum yang sama (n, l, m, dan ms).
4. Energi Ionisasi dan Elektron Valensi
Dalam
pembentukan senyawa atom akan menerima dan melepaskan elektronnya. Pelepasan
dan penerimaan elektron ini berhubungan dengan energi, yaitu :
a. Energi Ionasisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron diluar subkulit yang
mantap maka elektron ini cinderung mudah lepas agar memiliki konfigurasi
seperti gas mulia. Sehingga, dalam pelepasan elektron ini diperlukan energi.
b. Afinitas Elektron
Afinitas elektron merupakan energi yang terlibat dalam peristiwa
apabila suatu atom menerima elektron dari luar. Atom-atom yang memilki gaya
tarik antar intinya kecil menunjukan bahwa afinitas elektron juga kecil.
c. Elektron Valensi
Elekron valensi merupakan elektron yang yang berperan dalam menentukan
sifat-sifat fisika dan kimia. Elektron ini sangat berperan dalam menentukan
pembentukan senyawa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki
sifat-sifat dasar tertentu. Perkembangan teorinya mulai dari Model atom Dalton,
Model atom Thomson, Model atom Rutherford, Model atom Bohr, dan Model atom
Modern. Masing-masing atom ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan Untuk
membedakan elektron-elektron dalam suatu atom berelektron banyak digunakan
bilangan kuantum, diketahui sifat atomnya, sistem periodik dan Energi Ionisasi
dan Elektron Valensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar